DAMAREMAS.COM, Kediri – Pemerintah Kabupaten Kediri mulai menutup sementara pasar hewan pada Senin (13/1) untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus meningkat. Penutupan ini mencakup pasar hewan Tretek Pare, Grogol, serta pasar yang dikelola pemerintah desa seperti Purwokerto Ngadiluwih, Wonorejo Wates, Brenggolo Plosoklaten, dan Bringin Badas.
“Petugas kami juga terus melakukan pengobatan terhadap ternak yang terkena PMK,” ujar Tutik Purwaningsih, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri.
Hingga 12 Januari 2025, terdapat 607 kasus PMK yang mayoritas menyerang sapi potong. Dari jumlah tersebut, 128 sapi sembuh, 450 masih sakit, dan 25 mati. Penutupan pasar hewan yang semula dijadwalkan hingga 25 Januari diperpanjang hingga 28 Januari 2025.
Tutik mengimbau pedagang untuk mematuhi kebijakan ini guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Ia juga menegaskan bahwa PMK dapat menyerang hewan berkuku belah lainnya, termasuk kambing, meskipun kasus saat ini dominan pada sapi.
DKPP juga mempersiapkan pengadaan 50.000 dosis vaksin dengan estimasi anggaran Rp1,5-2 miliar. Anggaran ini akan diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp17,9 miliar yang telah disiapkan oleh Pemkab Kediri. “Kami akan memenuhi kebutuhan sesuai dengan estimasi DKPP untuk mencegah lonjakan kasus PMK,” kata Erfin Fatoni, Plt Kepala BPKAD Kabupaten Kediri.