DAMAREMAS.COM – Generasi Z adalah mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an.
Kaum Generasi z atau Gen-Z ini adalah generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi digital sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Dengan akses yang tanpa batas ke informasi melalui internet, smartphone, dan media sosial, Generasi Z memiliki keunggulan unik dalam hal kemampuan teknologi.
Namun, kehadiran teknologi juga membawa tantangan tersendiri dalam proses belajar mereka di era digital ini.
Berikut adalah beberapa tantangan belajar yang harus dihadapi para Generasi Z di era digital seperti saat ini :
1. Overload Informasi
Dengan begitu banyak informasi yang tersedia di internet, mulai dari artikel, video, hingga media sosial, mereka sering kewalahan untuk memilah mana informasi yang benar dan relevan.
Kemampuan menyaring informasi menjadi keterampilan yang penting namun sulit dikuasai.
Akibatnya, banyak pelajar yang merasa kebingungan dan kesulitan untuk fokus pada materi yang benar-benar penting.
2. Distraksi Digital
Kaum Gen-Z terbiasa dengan penggunaan multitasking, seperti belajar sambil membuka media sosial atau menonton video.
Namun, kebiasaan ini sering kali menyebabkan distraksi digital yang menghambat kemampuan untuk fokus dan memahami materi pelajaran.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dan aplikasi digital lainnya selama proses belajar dapat menurunkan efektivitas belajar dan daya ingat.
3. Ketergantungan pada Teknologi
Kemajuan teknologi telah membuat informasi lebih mudah diakses, namun ini juga menciptakan ketergantungan pada teknologi.
Gen-Z sering kali lebih mengandalkan perangkat digital dan internet untuk mencari jawaban daripada mencoba memahami konsep atau memecahkan masalah sendiri.
Hal ini dapat menghambat kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, yang merupakan keterampilan penting dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
4. Kurangnya Keterampilan Sosial
Meskipun mereka sangat mahir dalam berkomunikasi secara digital, banyak yang menghadapi tantangan dalam keterampilan sosial secara tatap muka.
Ketergantungan pada komunikasi digital seringkali mengurangi kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain, yang berdampak pada kemampuan mereka dalam membangun hubungan sosial dan bekerja sama dalam tim.
5. Stres dan Kesehatan Mental
Tekanan untuk sukses, ditambah dengan eksposur yang terus-menerus ke media sosial dan internet, dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan mental.
Gen-Z sering merasa tertekan oleh standar yang tidak realistis yang ditampilkan di media sosial, serta perasaan FOMO (Fear of Missing Out) yang dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan belajar.
6. Kurangnya Kemampuan Manajemen Waktu
Di era dimana segalanya serba cepat, Gen-Z sering kali mengalami kesulitan dalam manajemen waktu.
Mereka terbiasa dengan kecepatan internet dan respons instan dari perangkat digital, sehingga sering kali merasa frustrasi saat harus menghadapi tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dan kesabaran.
Hal ini tentunya dapat menimbulkan dampak pada produktivitas mereka dalam belajar.
7. Kesenjangan Akses Teknologi
Meskipun secara umum lebih terbiasa dengan teknologi, tidak semua Gen-Z memiliki akses yang sama.
Kesenjangan akses teknologi tetap menjadi tantangan, terutama di daerah pedesaan atau bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi.
Hal ini dapat memperlebar kesenjangan dalam pencapaian akademik dan kesempatan belajar.
Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam belajar di era digital ini. Meskipun teknologi memberikan banyak peluang, ada berbagai hambatan yang harus diatasi untuk memastikan mereka dapat memanfaatkannya secara optimal.
Penting bagi pendidik dan orang tua untuk membantu Generasi Z mengembangkan keterampilan yang diperlukan, seperti kemampuan menyaring informasi, manajemen waktu, dan keterampilan sosial, serta mendukung kesejahteraan mental mereka.
Dengan pendekatan yang tepat, Generasi Z dapat menjadi generasi yang sukses dan inovatif di era digital yang terus berkembang.