DAMAREMAS.COM, Kediri – Melimpahnya pohon bambu di Desa Kerkep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, menjadi berkah bagi warga setempat. Melalui Komunitas Bambu Indah, bambu yang dulunya hanya tumbuh liar kini disulap menjadi aneka kerajinan bernilai jual tinggi dan sukses menembus pasar hingga berbagai daerah di Indonesia.
Setiap hari, para perajin sibuk membuat produk sesuai pesanan, mulai dari sokase, kotak batik, nampan, hingga teko. Sentuhan kreatif dan kualitas pengerjaan membuat karya mereka diminati konsumen dari Pasuruan, Jambi, hingga Sumatra.
Ketua Komunitas Bambu Indah, Dian Etika Putri, menceritakan bahwa usaha ini dirintis pada 2019, di tengah masa pandemi COVID-19. Berawal dari melimpahnya bambu yang tak dimanfaatkan, mereka mulai mencari referensi, mengikuti pelatihan, dan mengasah keterampilan mengolah bambu menjadi produk fungsional dan artistik.

Meski usaha baru berjalan enam tahun, komunitas yang sebenarnya sudah terbentuk sejak tujuh tahun lalu itu kini memiliki toko khusus kerajinan bambu. Pemasaran pun berkembang pesat berkat pemanfaatan media sosial, yang memperluas jangkauan penjualan ke berbagai wilayah.
Harga kerajinan bambu yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp15 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran, tingkat kesulitan, dan permintaan konsumen.
“Kami memanfaatkan potensi bambu di desa yang selama ini terabaikan. Sekarang, hasilnya bisa dirasakan bersama,” ujar Dian.
Dengan terus mengembangkan desain dan memperluas jaringan pemasaran, Komunitas Bambu Indah bertekad menjadikan kerajinan bambu Kediri sebagai produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional.






