DAMAREMAS.COM, Kediri – Pertandingan lanjutan Super League Indonesia antara Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya terancam tanpa kandang. Pasalnya, Stadion Brawijaya Kediri belum mendapatkan izin sebagai tempat penyelenggaraan laga setelah hasil risk assessment menunjukkan tingkat kelayakan stadion hanya 42,8 persen.
Nilai tersebut berada di bawah ambang batas minimal 60 persen yang ditetapkan untuk pertandingan Liga 1 Indonesia.
Akibat belum turunnya izin keamanan dan rekomendasi kelayakan, panitia pelaksana (panpel) Persik Kediri telah berupaya mencari alternatif stadion di beberapa daerah.
Sejumlah stadion seperti Gelora Joko Samudro Gresik, Gelora Delta Sidoarjo, Surajaya Lamongan, hingga Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan telah dihubungi, namun seluruhnya menolak permohonan penggunaan stadion tersebut.
Meski menghadapi kendala, pihak Persik tetap berharap pertandingan melawan Persebaya pada 7 November 2025 mendatang dapat tetap digelar di Stadion Brawijaya, Kota Kediri. Dukungan penuh dari Persikmania dinilai sangat penting dalam mengangkat semangat tim berjuluk Macan Putih untuk memperbaiki posisi di klasemen Super League.
Menurut Tri Widodo, perwakilan panpel Persik, berbagai upaya perbaikan terus dilakukan di Stadion Brawijaya. Perbaikan mencakup ruang ganti pemain, ruang wasit, fasilitas medis, ruang broadcasting, hingga toilet.
Selain itu, dilakukan pula pengecatan tribun penonton, perbaikan drainase, pemerataan lapangan, dan penggantian rumput.
Yang terbaru, penggantian lampu LED stadion juga tengah dikebut dan ditargetkan selesai pada 4 November 2025.
Dengan serangkaian pembenahan tersebut, pihak Persik berharap standar kelayakan stadion dapat meningkat, sehingga tim kebanggaan masyarakat Kediri ini bisa kembali tampil di kandang sendiri dengan dukungan ribuan suporter.






